PT Gema Kreasi Perdana (GKP) telah bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kementerian Ketenagakerjaan RI Makassar untuk menyelenggarakan pelatihan operator excavator.
Pelatihan yang dilakukan di PT GKP site Wawonii ini ditujukan untuk masyarakat sekitar tambang. Berlangsung dari 26 Agustus hingga 22 September 2024, pelatihan tersebut menjadi pusat fokus bagi warga yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Inisiatif pelatihan ini akan memberikan kesempatan bagi warga muda usia 18-30 tahun yang tinggal di sekitar area tambang. Kepala CSR PT GKP, Frans da Lopez mengatakan bahwa pada tahap pertama, akan ada 32 peserta yang akan mengikuti pelatihan ini.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberdayakan masyarakat, telah dilakukan pelatihan bagi masyarakat sekitar dalam mengoperasikan alat berat. Ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM), yang bertujuan untuk memberikan keahlian atau keterampilan yang bermanfaat kepada warga sekitar.
Program pelatihan ini adalah hasil kerjasama antara BBPVP (Balai Latihan Kerja/BLK yang sekarang dikenal sebagai Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi atau BBPPVK) dan CSR PT GKP untuk meningkatkan program dunia usaha dunia industri (DUDI).
“Melalui pelatihan yang diberikan, kami berharap para peserta memiliki kesempatan untuk bekerja di sektor pertambangan atau sektor lainnya, baik itu di Wawonii maupun daerah lain,” kata dia.
Menurut Jasper Chang, Deputi General Manager Produksi, pelatihan ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberdayakan masyarakat sekitar melalui program-program yang telah dirancang untuk tujuan tersebut. Salah satu program yang dilakukan adalah pelatihan operator excavator untuk membantu masyarakat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Dengan harapan bahwa pelatihan ini dapat menghasilkan tenaga terampil dalam pengoperasian alat berat, seperti excavator, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja di Wawonii atau daerah lainnya,” ujar sang instruktur.
Camat Wawonii Tenggara, Iskandar, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dan berharap para peserta dapat memanfaatkannya sebaik-baiknya. Dia menekankan pentingnya keseriusan dan tekad dalam mengikuti pelatihan ini, karena ini merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka.
“Saya membawakan bekal untuk kalian semua, jadi harap bersikap serius dan fokus saat mengikuti pelatihan ini. Kemampuan yang kamu dapatkan dari menjadi operator alat berat sangat dibutuhkan di berbagai sektor. Jangan hanya memprioritaskan sertifikat, namun pastikan kamu benar-benar menyerap pengetahuan yang diberikan dengan baik,” pesannya kepada para peserta.
Menurut Dr. La Ode Haji Polondu, kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Makassar, pelatihan ini telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan (taylor made training DUDI) untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan generasi muda dalam dunia kerja.
Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap dapat mengurangi tingkat pengangguran dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda yang sedang dalam usia produktif.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk mendapatkan pekerjaan. Saat ini, keahlian yang solid sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis dan industri. Oleh karena itu, kami telah merancang program pelatihan singkat yang berdampak jangka panjang bagi para partisipan.
Kami bersyukur kepada PT GKP karena telah membangun komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang memungkinkan pelatihan ini dapat dilaksanakan. Semoga para peserta pelatihan dapat langsung menerapkan keterampilan mereka baik di PT GKP maupun di tempat lain. Terima kasih atas kerjasama dan dukungannya.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama 160 jam ini, dua instruktur dari BBPVP Makassar menghadirkan pengetahuan teori dan praktek kepada para peserta. Pelatihan ini menggunakan modul dan kurikulum yang dikembangkan oleh BBPVP Makassar. Modul ini telah terbukti efektif dalam pelatihan sebelumnya yang telah dilaksanakan.